Powered By Blogger

Selasa, 21 Desember 2010

KAMUS ASTRONOMI

A
Albedo: perbandingan antara intensitas cahaya yang diterima dari Matahari dengan yang dipantulkan oleh permukaan planet.
Apfokus: jarak terjauh sebuah benda terhadap titik fokus elips orbitnya. Misalnya, jarak terjauh Bumi dari Matahari disebut dengan aphelion.
Asensiorekta: salah satu besaran dalam koordinat ekuatorial yang mendefinisikan jarak antara titik gamma dengan benda langit. Asensiorekta dihitung sepanjang ekuator langit dari 0 – 24 jam.
Asteroid: benda kecil di tata surya yang sangat banyak terdapat di antara orbit Mars dan Jupiter.
Astrometri: cabang ilmu dalam astronomi yang mempelajari penentuan posisi objek langit. Contohnya penentuan orbit bintang ganda, asteroid, dan gerak diri bintang.
Astrofisika: cabang ilmu dalam astronomi yang mempelajari proses fisika yang terjadi di dalam objek langit. Seperti reaksi nuklir di dalam inti bintang dan proses hantaran energi dari inti bintang hingga ke atmosfernya.
B
Benda Hitam (Black Body): benda hipotetis yang menyerap semua energi yang diterimanya. Benda ini dapat didekati dengan membuat eksperimen berikut: sebuah benda berongga yang diberi lubang kecil dipanaskan. Apabila kita amati lubang yang ada di benda tersebut maka sifat pancaran energinya mendekati sifat benda hitam.
Bulge: bagian pusat dari sebuah galaksi spiral yang menonjol, berbentuk spheroid dengan dimensi tiga sumbu yang berbeda.
C
Centaurus: rasi berbentuk manusia berkaki kuda yang berada di belahan langit selatan. Rasi ini berada sangat dekat dengan rasi Crux. Dua kakinya, dua bintang paling terang di rasi ini yaitu bintang Alfa dan Beta Centauri, menunjuk rasi Crux di sebelah baratnya.
Crux: rasi berbentuk salib/layang-layang yang berada di belahan langit selatan. Rasi ini menjadi salah satu penunjuk arah selatan yang cukup akurat.
D
Deklinasi: salah satu besaran dalam koordinat ekuatorial yang mendefinisikan jarak antara benda langit dengan ekuator langit. Dihitung dalam satuan derajat dari 0 – 90.
E
Ekuator langit: garis imajiner yang membagi langit menjadi dua bagian sama besar, yaitu belahan langit utara dan selatan.
Ekliptika: bidang orbit Bumi mengelilingi Matahari. Bidang ini membentuk sudut sebesar 23,5 derajat dengan ekuator langit. Dapat juga dikatakan sebagai lintasan semu Matahari selama satu tahun.
F
Fotosfer: bagian dari Matahari yang memancarkan cahaya.
G
Galaksi: kumpulan terbesar bintang-bintang di alam semesta. Memiliki bentuk dan ukuran yang bermacam-macam, seperti spiral, elips, dan tak beraturan. Galaksi Bimasakti (Milky Way Galaxy) berbentuk spiral.
Gerhana: peristiwa tertutupnya sebuah objek karena adanya objek yang melintas di depannya. Kedua objek yang terlibat dalam gerhana ini memiliki ukuran yang hampir sama jika diamati dari Bumi. Contohnya gerhana Matahari dan gerhana Bulan.
Grup Lokal (Local Group): kelompok kecil galaksi di sekitar Galaksi Bimasakti. Beranggotakan sekitar 30 galaksi, kelompok galaksi ini hanya beranggotakan sedikit galaksi yang berukuran besar, di antaranya adalah Bimasakti, Andromeda, Awan Magellan Besar, dan Awan Magellan Kecil.
Gugus bintang (star cluster): sekelompok bintang-bintang yang berdekatan karena dilahirkan pada daerah yang sama. Terdapat dua jenis gugus bintang, yaitu gugus terbuka dan gugus bola.
Gugus terbuka/galaktik (open cluster ): gugus bintang dengan bintang anggota berjumlah kurang dari 100 bintang. Ruang antar bintang terlihat renggang
Gugus bola (globular cluster): gugus bintang dengan bintang anggota berjumlah hingga jutaan bintang. Kerapatan sangat tinggi dan ruang antar bintang terlihat rapat.
H
Halo galaksi: komponen terbesar dari sebuah galaksi spiral. Diperkirakan bahkan membentang lebih jauh dari batas terjauh piringan yang bisa dilihat.
Horison: garis khayal yang membatasi wilayah langit yang dapat diamati dengan permukaan Bumi yang dipijak pengamat. Di laut yang luas, horison mempertemukan laut dengan langit.
I
Inklinasi: sudut yang terbentuk akibat dua bidang yang tidak terletak sejajar. Inklinasi ekliptika dengan ekuator langit adalah 23,5 derajat, inklinasi orbit Bulan dengan ekliptika adalah 5 derajat.
J
Jupiter: nama salah satu planet di tata surya kita.
K
Katai putih: salah satu tahapan akhir dari evolusi bintang yang terjadi ketika bintang menghembuskan selubungnya setelah menjadi planetary nebula dan hanya menyisakan bagian intinya saja. Matahari diyakini akan menjadi sebuah bintang katai putih.
Komet: benda kecil di tata surya yang terlihat memiliki ekor ketika melintas di dekat Matahari. Karena orbitnya yang sangat eksentrik, komet lebih sering diamati ketika berada di dekat Matahari saja. Contoh: komet Halley yang mendekati Matahari setiap 76 tahun sekali.
L
Leonid: salah satu nama hujan meteor yang terkenal karena jumlah meteornya sangat banyak dan spektakuler. Diambil dari nama rasi Leo yang menjadi titik radian/titik tempat meteor-meteor yang terjadi “berasal.”
M
Magnitudo: satuan yang digunakan untuk menyatakan kecerlangan suatu bintang/benda langit.
Meridian: garis khayal yang menghubungkan kutub utara langit dan kutub selatan langit dan memisahkan belahan langit sebelah timur dengan langit barat. Peristiwa saat objek langit melintasi meridian dari timur ke barat disebut juga transit.
Messier: nama katalog untuk 110 benda-benda langit yang menarik, berisi nebula, gugus bintang, dan galaksi. Nama Messier diambil dari nama penemunya, Charles Messier (1730-1817) seorang astronom Prancis.
N
Nebula: sekumpulan gas dan debu yang memiliki kerapatan rendah. Dapat merupakan materi pembentuk bintang atau sebaliknya, merupakan sisa ledakan bintang (supernova).
O
Okultasi: peristiwa tertutupnya sebuah benda langit oleh benda langit lainnya yang lebih besar. Contohnya okultasi bintang oleh Bulan atau planet.
P
Parsek (parsec, pc): jarak objek yang memiliki paralaks sebesar 1 detik busur, yaitu sebesar 206265 SA atau 3.26 tahun cahaya.
Perifokus: jarak terdekat dari titik fokus untuk orbit elips. Apabila Matahari yang berada di titik fokus disebut dengan perihelion, bintang periastron.
Polusi Cahaya: polusi karena cahaya yang menerangi langit malam. Hal ini sangat mengganggu pengamatan astronomi karena informasi dari langit datang dalam bentuk cahaya, sehingga jika lingkungan sekitar terlalu terang oleh cahaya lampu penduduk/jalan maka benda langit akan semakin sulit dilihat.
Phobos: salah satu satelit/bulan milik planet Mars.
Pluto: nama benda di tata surya yang sempat digolongkan sebagai planet sebelum tahun 2006. Karena bentuk orbitnya, Pluto bisa menjadi lebih jauh daripada Neptunus atau lebih dekat.
Pulsar: pulsating radio source. Sumber pemancar energi radio yang pancarannya berubah-ubah secara periodik.
Q
Quasar: quasi stellar object. Objek yang tampak seperti bintang (sumber cahaya titik) namun berjarak sangat jauh dan mengindikasikan bahwa objek ini berada di luar Galaksi. Diketahui sebagai galaksi yang memiliki bagian inti yang aktif (Active Galactic Nuclei)
R
Rasi: kumpulan bintang yang tampak berdekatan di langit dan membentuk benda khayal bila dibuat garis yang menghubungkan bintang-bintangnya.
Reflektor: jenis teleskop yang menggunakan cermin dalam sistem optiknya
Refraktor: jenis teleskop yang menggunakan lensa dalam sistem optiknya
S
Satuan Astronomi, SA (Astronomy Unit, AU): jarak rata-rata Bumi – Matahari, sebesar 149.6 juta km, atau disederhanakan menjadi 150 juta km. Penggunaan jarak ini terbatas pada lingkup tata surya.
Supernova: peristiwa meledaknya bintang, yang menjadi tahapan akhir evolusi bintang bermassa besar.
T
Tahun Cahaya (light year, ly): jarak yang ditempuh cahaya dalam waktu 1 tahun. Kalikan kecepatan tempuh cahaya (300.000 km/dt) dengan jumlah detik dalam setahun. Hasilnya adalah 946 x 10^14 km atau 6324 AU. Jarak Matahari – Bumi adalah 8 menit cahaya.
Tata surya: sistem banyak benda yang bercirikan adanya sebuah benda dominan berupa bintang yang dikelilingi benda-benda lainnya yang lebih kecil. Hingga kini telah banyak ditemukan sistem tata surya di bintang lain, selain tata surya yang kita tinggali (Matahari dan 8 planetnya).
Teleskop: piranti optik astronomi yang membantu mata untuk mengamati benda-benda langit yang redup. Sistem kerja utamanya adalah mengumpulkan cahaya.
Transit: peristiwa melintasnya sebuah benda langit di meridian (disebut juga kulminasi atas). Arti lainnya adalah peristiwa melintasnya planet Merkurius atau Venus di depan piringan Matahari ketika diamati dari Bumi.
Trojan: kelompok asteroid yang berada di lintasan/orbit Jupiter, berjarak sudut 60 derajat di depan dan belakang Jupiter. Dengan demikian, asteroid ini mengorbit Matahari bersama-sama Jupiter dan tidak akan pernah menumbuk Jupiter.
U
Ultraungu: suatu daerah energi dengan panjang gelombang yang pendek dan energi tinggi.
V
Vernal equinox: suatu waktu di kala Matahari berada tepat di titik perpotongan antara ekliptika dengan ekuator, sehingga pada saat itu panjang siang dan malam di Bumi di semua tempat adalah sama. Terjadi pada tanggal 21 Maret. Bisa disebut juga sebagai equinox awal.
W
W-Virginis: nama bintang variabel yang terletak di rasi Virgo
X
X-ray: sinar X. Pancaran elektromagnetik dengan energi tinggi.
Y
Yerkes: nama sistem klasifikasi bintang berdasarkan luminositas.
Z
Zenith: titik di langit yang berada tepat di atas kepala. Lawannya adalah Nadir.
Zodiak: kelompok rasi yang dilewati ekliptika (Matahari) sepanjang tahun. Ada 12 rasi dalam zodiak yang dikaitkan dengan astrologi.

Rabu, 17 November 2010

Mengamati Planet Di Malam Hari

Dapatkah kita mengamati planet yang ada di tata surya kita? Mungkin di antara kita ada yang bertanya seperti itu. Jawabannya adalah bisa, tetapi tidak semuanya. Lalu, planet mana saja yang bisa kita amati?
Dari 7 planet (tidak termasuk Bumi), 2 planet akan sulit diamati dengan mata telanjang (Uranus dan Neptunus) karena terlalu redup, 2 planet akan hanya dapat diamati di sekitar waktu matahari terbit atau tenggelam (Merkurius dan Venus) karena kedua planet tersebut mengorbit matahari pada jarak yang lebih dekat daripada bumi, dan 3 planet akan relatif lebih mudah diamati sepanjang malam (Mars, Jupiter, dan Saturnus), walaupun belum tentu sepanjang tahun kita bisa mengamatinya. Di antara kelima planet yang dapat diamati tersebut, kesempatan kita untuk mengamati Merkurius paling kecil karena kita hanya dapat mengamatinya sebelum matahari terbit atau sesudah matahari tenggelam dengan durasi tidak lebih dari 1,5 jam.
Setelah mengetahui besarnya peluang kita untuk dapat mengamati planet, tentunya sekarang kita ingin tahu bagaimana menikmati keberadaan planet di antara banyaknya bintang pada suatu malam dengan langit yang cerah. Bagaimana kita bisa mengetahui bahwa sebuah titik terang tertentu di langit adalah planet? Cara untuk membedakannya relatif mudah setelah latihan yang cukup, yaitu bintang akan tampak berkedip sementara planet tidak.

Jumat, 29 Oktober 2010

Ditemukan, 32 Planet Baru di Luar Tata Surya

Pada setahun yang lalu, para ahli ilmu astronomi Eropa mengumumkan penemuan 32 planet baru di luar sistem tata surya. Menurut kantor berita Associated Press, Penemuan itu memperkuat bukti dari teori bahwa jagat semesta sebenarnya memiliki banyak tempat yang bisa membangun kehidupan.

Menggunakan teleskop dari European Southern Observatory, para peneliti mengungkapkan bahwa planet-planet yang mereka temukan berukuran tidak sama dengan bumi. Mereka menduga apakah planet-planet itu layak huni. Namun, hasil penelitian itu menambah jumlah planet yang ditemukan di luar tata surya, yaitu sebanyak lebih dari 400 buah.  

Enam dari planet-planet yang baru ditemukan berukuran beberapa kali lebih besar dari Bumi, yang diyakini bisa menampung habitat lebih dari 30 persen dari kapasitas Bumi. Sebagian besar planet yang ditemukan ada yang berukuran sama besar dari Planet Jupiter.

Sedangkan dua dari planet-planet yang baru ditemukan ada yang berukuran lima kali lebih kecil dari bumi, selain itu ada yang lima kali lebih besar dari Jupiter.

Pakar astronomi Stephane Udry dari Universitas Jenewa mengungkapkan bahwa penemuan itu mendukung teori bahwa formasi planet itu pada umumnya sama, terutama dengan menilik dari formasi-formasi bintang.

"Saya cukup yakin bahwa banyak planet berukuran mirip bumi," kata Udry dalam suatu konfrensi di Portugal. "Alam tidak mengalami vakum. Bila ada ruang, maka ada planet," lanjut Udry.

Para pakar astronomi juga menyatakan bahwa sekitar 40 persen dari bintang-bintang yang mirip matahari memiliki sejumlah planet yang ukurannya lebih mendekati Bumi ketimbang Jupiter. Massa Jupiter 300 kali lebih besar dari massa Bumi.

Kamis, 16 September 2010

Big Bang!!!!!

 APAKAH BIG BANG ITU????
Big bang adalah meledaknya suatu titik yang kemudian berkembang menjadi seluruh alam raya ini. Big bang merupakan dentuman amat dahsyat yang mengawali pembentukan alam raya. Titik yang merupakan awal alam raya itu berwujud bongkahan energi yang sangat kecil, panas, dan massa jenisnya sangat tinggi. Karena semua material dan cahaya masih menggumpal jadi satu, maka pada saat itu belum ada cahaya dan Bintang di alam seperti sekarang ini. Namun pada suatu masa, bongkahan energi yang tidak bisa menahan tekanan ini meledak dengan hebat dan alam semesta dalam waktu singkat mulai tumbuh dengan kecepatan tinggi. Seiring dengan memuainya alam semesta. Suhunya pun lambat laun menurun. Material dan gas yang sebelumnya tergabung dengan kuat menjadi terurai. Cahaya menjadi bisa terbang dengan bebas di seluruh alam semesta bagai hujan, dan jagad rayapun menjadi bening. Peristiwa ini disebut dengan "permata berkilaunya alam semesta"

Bukti Penting Yang Semakin Mengukuhkan Big Bang

Data yang diperoleh dari hasil kerja panjang dan teliti membenarkan sejumlah perkiraan yang dibuat puluhan tahun silam di bidang astronomi tentang asal usul galaksi. Di tahun 1960-an, para perumus teori memperkirakan bahwa galaksi-galaksi mungkin mulai terbentuk di wilayah-wilayah di mana materi berkumpul dengan kerapatan yang sedikit lebih besar segera setelah peristiwa Big Bang. Jika perkiraan ini benar, maka cikal bakal galaksi-galaksi itu seharusnya dapat teramati dalam bentuk fluktuasi sangat kecil pada tingkat panas di sisa-sisa radiasi dari Big Bang dan dikenal sebagai Radiasi Latar Alam Semesta.

http://www.harunyahya.com/indo/artikel/073.htm

Kesalahan Umum

Orang sering kali salah mengartikan dentuman besar sebagai suatu ledakan yang menghamburkan materi ke ruang hampa. Padahal dentuman besar bukanlah suatu ledakan, bukan penghamburan materi ke ruang kosong, melainkan suatu proses pengembangan alam semesta itu sendiri. Dentuman besar adalah proses pengembangan ruang-waktu. Bahkan istilah 'ledakan besar' sendiri merupakan istilah salah kaprah.

http://id.wikipedia.org/wiki/Ledakan_Dahsyat

Satelit Yang Meneliti Alam Semesta

ini namanya Satelite Cobe,satelit ini diluncurkan pd tgl 18 November 1989, untuk meneliti gelombang mikro dan inframerah sisa dari pembentukan alam semesta, mengukur suhu alam semesta, memetakan radiasi sinar Cosmis, dan meneliti latar Cosmik gelombang radio....

klu yg ini namanya satelit wmap (diluncurkan tahun 2001) sensitivitasnya 10 kali lebih besar dari pada Satelit Cobe. Meneliti fluktuasi suhu alam semesta dengan jauh lebih akurat.

Selasa, 14 September 2010

Stasiun luar Angkasa Ultra Modern

Stasiun luar angkasa Internasional ( International Space Station ), merupakan bangunan luar angkasa besar yang dibangun diorbit, 350km diatas Bumi. Bisa untuk menginap maksimal 15 org (mau???). Merupakan tempat untuk melakukan penelitian dan percobaan luar angkasa. Diperkirakan beratnya mencapai 450 ton

Pesawat Ulang Alik luar angkasa lah yang mengangkut barang-barang yang diperlukan oleh stasiun luar angkasa.

Stars and Constellation

Bintang dan Rasi Bintang

Lihatlah langit dimalam hari, begitu banyak bintang kan???
Sayang sekali bagi kita yang tinggal di perkotaan, sekarang bintang-bintang tidak mudah dilihat lagi karena polusi sinar lampu neon dan lampu jalan. Tapi, keluar dari kota, jauh di pedesaan yg gelap, kita bisa melihat bintang-bintang dilangit dengan jelas. Pada malam hari dipedesaan, kita bisa menikmati festival bintang-bintang dgn imajinasi dan fantasi. Ada sekitar 2500 buah bintang yang bisa kita lihat dengan mata telanjang tanpa menggunakan teleskop. Tapi, sebenarnya jumlah bintang ada beberapa trilyun. Susah kan menghitung jumlahnya??????

Pada zaman dahulu para petani menggunakan bintang untuk tanda waktu mulai bercocok tanam dan para pelaut untuk navigasi. Mereka juga memberikan nama kepada bintang-bintang tersebut dan konstelasinya, dan mengubah berbagai macam cerita tentang bintang tersebut berdasarkan fantasi. Nama-nama bintang dan konstelasi ini diwariskan kepada kita lengkap beserta rasa ingin tahu tentang konstelasi ini. Hasrat untuk menguap misteri bintang dan konstelasinya berlanjut turun temurun. 

Dikembangkannya teleskop menyebabkan lebih banyak lagi bintang yang bisa diobservasi yang ditelaah lebih dalam menggunakan data-data yang bisa ditarik langsung dari alam semesta dan sekitarnya. Meskipun begitu, hanya sedikit hal tentang bintang yang kita ketahui sampai sekarang.